Mineral

Pengertian Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan  dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting  melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf terhadap rangsangan. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro dalam tubuh  kurangdari 15 mg (Almatsier, 2009).

  1. Sumber Mineral

Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang ditaman di atas tanah akan menyerap mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kemudian disimpan dalam akar, batang, daun, bunga dan buah. Hewan memakan tanaman dan akan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan nabati maupun hewani. Sumber mineral yang berasal dari bahan pangan nabati yaitu sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Sedangkan sumber mineral yang berasal dari bahan pangan hewani yaitu daging, telur, dan susu (Depertemen Gizi dan Kesehatan, 2010).

  1. Fungsi mineral di dalamTubuh

Mineral di dalam tubuh secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh.
  2. Memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
  3. Mengatalisis reaksi yang bertalian dengan pemecahankarbohidrat, lemak, protein maupun mengatalisis pembentukan lemak dan protein tubuh.
  4. Merupakan komponen hormone dan enzim.
  5. Membantu dalam pengiriman isyarat syaraf keseluruh tubuh.
  6. Merupakan bagian dari cairan usus.
  7. Mengatur kepekaan syaraf dan kontraksi otot.
  8. Mengatur proses pembekuan darah (DepertemenGizidanKesehatan, 2010).
  9. Macam-macam Mineral
  10. Mineral Makro
  11. Natrium

Natrium adalah kation utama dalam cairan cairan di luar sel (ekstraseluler). Jumlah natrium dalam tubuh manusia diperkirakan sekitar 100-110 gram. Sumber utama natrium adalah garam dapur (NaCl), mono sodium glutamate (MSG), kecap, dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur (Winarno, 1997).

Taksiran kebutuan natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 0,5 gram. Natrium di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan, mengatur tekanan osmosis, berperan dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut gizi lain melalui membran (Almatsier, 2009).

Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang ketat terhadap natrium. Akibat kelebihan natrium menyebabkan keracunan yang dalam keadaan akut akan berpotensi menjadi hipertensi (Almatsier, 2009).

  1. Klor

Mineral klor berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida yang diperlukan untuk memelihara suasana asam dalam lambung. Suasana asam ini diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan. Kebutuhan minimum klor dalam sehari ditaksir sebanyak 0,75 gram. Klor terdapat bersamaan dengan natrium di dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber dari klor. Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan bias terjadi akibat kesalahan manusia apabila tidak ditambahkan ke dalam pembuatan susu formula untuk bayi (Almatsier, 2009).

  1. Kalium

Kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Kebutuhan minimum kalium ditaksir sehari sebanyak 2 gram. Kalium terdapat di semua makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Sumber kalium yang baik antara lain buah-buahan (pisang), sayur mayur, kacang-kacangan dan biji-bijian, susu, ikan, kerang-kerangan, daging sapi, ayam, kalkun dan roti. Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler.

Fungsi dari kalium ini antara lain :

  1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
  2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
  3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
  4. Berperan dalam pertumbuhan sel.

Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2009).

  1. Kalsium

Merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.  Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi manusia, mengatur kontraksi otot termasuk denyut jantung dan berperan dalam proses pembekuan darah. Orang dewasa membutuhkan 0,7 gram kalsium perhari. Sember utama kalsium adalah susu dan ikan, serealia, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.

Fungsi utama dari kalsium antara lain :

  1. Pembentukan tulang dan gigi.
  2. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
  3. Mengatur pembekuan darah.
  4. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
  5. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
  6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
  7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.

Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat (Almatsier, 2009).

  1. Fospor

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh yang berfungsi dalam klasifikasi tulang dan gigi, mengatur pengalihan energi, absorpsi dan transportasi zat gizi. Kecukupan fosfor rata-rata dalam sehari untuk orang dewasa adalah sebesar 0,4-0,5g. sumber fosfor berasal dari semua makanan terutama makanan kaya protein, kacang-kacangan dan sereal. Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

Fungsi dari fosfor antara lain :

  1. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.
  1. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
  2. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.
  3. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
  4. Mengatur keseimbangan asam basa.

Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.

Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang. Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal (Almatsier, 2009).

  1. Magnesium

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium dalam tubuh manusia mempunyai peran yang sama dengan magnesium dalam tumbuhan. Keduanya berperan dalam pernafasan. Dalam tubuh manusia, peranan magnesium sebagai zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme yang terjadi di dalam mitokondria sel. Kecukupan magnesium rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan atau 250 mg/hari untuk wanita dan 280 mg/hari untuk laki-laki. Sumber utama magnesium terdapat pada sayuran hijau, serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, daging dan susu. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.

 Kekurangan magnesium biasa terjadi ketika kekurangan protein, diare, penggunaan diuretika dan muntah-muntah. Akibat kekurangan magnesium yaitu gangguan pada pertumbuhan, halusinasi, kejang dan gagal jantung. Konsumsi magnesium berlebih dapat menyebabkan diare.

 (Almatsier, 2009).

Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak. Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.

  1. Sulfur

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin piamin dan biotin, sertaa sam amino metionin dans istein . Sulfur sebagian besar diserap dalam bentuk organic sebagai asam amino. Bentuk sulfat anorganik (sedikit sekali dalam makanan) biasanya sulit diserap oleh tubuh. Beberapa vitamin mengandung sulfur misalnya tiamin dan biotin. Bagian-bagian tubuh yang mengandung sulfur adalah jaringan pengikat, kulit, kuku dan rambut. Senyawa sulfur berperan dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi, diantaranya terdapat pada berbagai koenzim, misalnya koenzim A, tiamin, biotin dan glutation. Pengeluaran 85-95% sulfur melalui urin adalah dalam bentuk anorganik. Sebagian besar sulfur yang dibuang itu merupakan hasil metabolism asam amino (Winarno, 1997).

  1. Mineral Mikro

Mineral mikro atau trace element atau minor element merupakan istilah yang digunakan bagi sisa mineral yang secara tetap terdapat dalam sistem biologis.

  1. Besi

Kandungan besi dalam badan sangat kecil yaitu 35 mg per kg berat badan wanita atau 50 mg per kg berat badan pria. Besi dalam badan sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme dan terdapat dalam sel-sel otot, khususnya miglobin. Besi yang ada dalam tubuh berasal dari tiga sumber yaitu besi yang diperoleh dari hasil perusakan sel-sel darah merah (hemolisis), besi yang diambil dari penyimpanan dalam badan, dan besi yang diserap dari saluran pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut, besi hasil hemolisis merupakan sumber utama. Manusia hanya mampu menyerap dan membuang/mengeluarkan besi dalam jumlah yang terbatas. Dalam keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan mengeluarkan besi sekitar 0,5-2,0 mg per hari (Winarno, 1997).

Besi berfungsi sebagai metabolisme energi, sistem kekebalan dan pelarut obat-obatan

Kekurangan besi banyak dialami bayi di bawah usia 2 tahun serta para ibu yang sedang mengandung, yang biasanya juga diikuti oleh kekurangan gizi yang lain. Pada wanita yang sedang haid atau menyusui, besi yang diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari biasanya tidak mencukupi, sedangkan kekurangan besi pada pria dewasa lebih jarang terjadi. Sumber besi utama adalah hati. Disamping itu daging, kuning telur, kacang-kacangan, dan sayuran daun hijau (Winarno, 1997). Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau dan pingsan (Almatier: 2009).

  1. Iodium

Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak ±0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin (Almatsier, 2009). Setiap molekul dari tiroksin mengandung empat atom iodium.

(Winarno, 1997).

Fungsi iodium adalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid 1997. Iodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan adsorpsi kerbohidrat dari saluran cerna; juga berperan dalam sintesis kolesterol darah (Almatsier, 2009). Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretinisme (Winarno, 1997). Kelebihan iodin dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid (Almatsier, 2009).

  1. Mangan

Mangan merupakan kofaktor beberapa enzim penting. Contohnya dalam proses sintesis kolesterol dari asetilkoA, diperlukan enzim yang mengandung mangan yaitu enzim mevalonat kinase. Sumber mangan yang baik adalah teh kering, instant coffe, tepung coklat, sambal pecel, nenas kalengan, serta roti dari gandum yang belum disosoh (Winarno, 1997).

  1. Tembaga

Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Makanan sehari-hari mengandung ± 1 mg tembaga, sebanyak 35-70% diabsorpsi. Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia, sebagai bagian dari enzim seruloplasmin yang berperan dalam oksidasi besi, dan sebagai bagian dari enzim tirosinase yang berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melamin. Kekurangan tembaga dikaitkan dengan albinisme, yaitu kekurangan warna kulit dan rambut. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan cokelat. Kekurangan tembaga terjadi pada anak-anak yang protein dan menderita anemia kurang besi serta pada anak-anak yang mengalami diare. Kekurangan tembaga juga terjadi pada bayi prematur atau bayi yang mendapatkan susu sapi yang komposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi tulang. Kelebihan tembaga secara kronis mengakibatkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati (Almatsier, 2009).

  1. Zink

Dalam tubuh manusia terkandung 2 g zink, terutama terdapat pada rambut, tulang, mata dan kelenjar alat kelamin pria. Zink merupakan komponen penting dari berbagai enzim. Diperkirakan kebutuhan zink adalah 15 mg bagi setiap anak di atas usia 11 tahun. Sumber utama zink adalah daging, unggas, ikan laut, telur, keju, susu, serta pecel (peanut butter) (Winarno, 1997).

  1. Kobalt

Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B12 (Winarno, 1997).

Plasma darahmengandung ± 1 μg kobal/100 ml. Absorpsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus  mengikuti mekanisme absorpsi besi. Kobal mungkin juga berperan dalam fugsi sebagai enzim (Almatsier, 2009).

  1. Fluor

Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuhan-tumbuhan, dan hewan. Fluor dianggap zat gizi esensial karena peranannya dalam mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan menggantikan gugus hidroksil pada kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit. Pembentukan fluoroapatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua. Kekurangan fluor akan menyebabkan kerusakan gigi/karies gigi dan osteoporosis. Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah. Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5-4,0 mg/sehari (Almatsier, 2009).

  1. Kromium

Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kekurang krom karena makanan jarang terjadi. Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan (Almatsier, 2009).

  1. Selenium

                Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perannya sebagai antioksidan. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Kebutuhan selenium sehari-hari untuk orang Indonesia diperkirakan sebanyak 70 μg sehari untuk laki-laki dewasa dan 55 μg untuk perempuan dewasa. Sumber utama selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal (Almatsier, 2009).

 Efek Kelebihan dan Kekurangan Mineral

Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut :

  1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare
  2. Mg : dapat mengakibatkan diare
  3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
  4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
  5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
  6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
  7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan kacang-kacangan
  8. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
  9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Akibat Kekurangan Mineral :

  1. Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
  2. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
  3. Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot
  4. Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
  5. Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan ginjal
  6. Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
  7. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
  8. Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
  9. Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia

BAB III

KESIMPULAN

  1. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
  2. Sumber mineral dapat berupa hewan maupun tumbuhan. Sumber mineral yang berasal dari bahan pangan nabati yaitu sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Sedangkan sumber mineral yang berasal dari bahan pangan hewani yaitu daging, telur, dan susu.
  3. Fungsi mineral dalam tubuh manusia adalah, sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh, memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh, mengatalisis reaksi yang bertalian dengan pemecahankarbohidrat, lemak, protein maupun mengatalisis pembentukan lemak dan protein tubuh, merupakan komponen hormone dan enzim.
  4. Mineral di bedakan menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro, yang termasuk mineral makro adalah natrium,klor,kalium, kalsium,fosfor,magnesium,Sulfur.Mineralmikrobesi,iodium,mangan,tembaga,zink,kobalt,fluor,kromium,selenium

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :GramediaPustakaUtama.

Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan  Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.

Winarno, F.G. 1997.Kimia Pangandan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Tinggalkan komentar